Bagi yang belum mengetahui apa itu ganyong, silakan baca artikel yang Kami ambil dari Wikipedia dan beberapa sumber lain berikut:
Ganyong (Canna discolor L. syn. C. edulis, suku kana-kanaan atau Cannaceae) adalah sejenis tumbuhan penghasil umbi
yang cukup populer namun kelestariannya semakin terancam karena tidak
banyak orang yang menanam dan mengonsumsinya. Umbi ganyong mengandung pati, meskipun tidak sebanyak ubi jalar.
Ganyong masih berkerabat dekat dengan kana hias.
Ganyong merupakan tanaman semusim yang dibudidayakan masyarakat
dengan cara yang sederhana. Di Malang misalnya, tanaman ganyong ditanam
ketika memasuki musim penghujan dan setelah 7 – 10 bulan kemudian
dilakukan pemanenan. Selama penanaman tidak dilakukan pemupukan.
Produksi umbi ganyong dapat mencapai 2,5 -2,84 kg/ tanaman. Satu hektar
lahan bisa menghasilkan umbi kurang lebih 30 ton.
Tepung ganyong sangat mudah dicerna sehingga bisa dipakai untuk
makanan bayi, dimanfaatkan untuk bahan kue ataupun makanan pokok. Tepung
pati ganyong memiliki karakteristik yang cukup baik untuk dikembangkan
dalam industri bakery.
Ganyong memiliki tekstur dan rasa mirip ubijalar. Hanya, kelemahan
ganyong jika dikonsumsi langsung adalah banyaknya kandungan serat di
dalamnya, sedang bentuk patinya akan membentuk gel ketika dimasak.
Masyarakat demikian, beberapa uji coba sudah membuktikan bahwa untuk
produksi cookies, tepung ganyong dapat diandalkan sebagai pengganti
tepung terigu, hingga 100%. Pada pembuatan cookies, jumlah pati ganyong
yang diperlukan bahkan hanya 1/3 dari jumlah terigu yang biasa dipakai.
Pembuatan kue dapat dilakukan dengan 100% pati ganyong, misalnya pada
kue ganyong pandan dan kue ulat sutera. Sedangkan dalam pembuatan
biskuit dapat dilakukan dengan mencampur 50% tepung atau pati ganyong
dan 50% tepung terigu. Pada pembuatan kue sus, tepung atau pati ganyong
dapat digunakan untuk membuat kulitnya dengan umumnya mengkonsumsi
bentuk gel ini bersama dengan larutan gula encer dicampur jahe dan
dikonsumsi untuk menghangatkan badan di suhu yang dingin.
Ganyong adalah tanaman yang cukup potensial sebagai sumber
karbohidrat, maka sudah sepatutnya dikembangkan. Hasilnya selain dapat
digunakan untuk penganekaragaman menu rakyat, juga mempunyai aspek yang
penting sebagai bahan dasar industri.
Ganyong (Canna edulis Kerr) adalah tanaman herba yang berasal dari Amerika Selatan. Rhizoma atau umbinya bila sudah dewasa dapat dimakan dengan mengolahnya terlebih dahulu, atau untuk diambil patinya. Saat panen umbi, sangat tergantung dari daerah tempat menanamnya. Di dataran rendah sudah bisa dipanen pada umur 6 – 8 bulan, sedang di daerah yang hujannya sepanjang tahun, waktu panennya lebih lama, yaitu pada umur 15 – 18 bulan. Dewasanya umbi biasanya ditandai dengan menguningnya batang dan daun tanaman.
Ganyong (Canna edulis Kerr) adalah tanaman herba yang berasal dari Amerika Selatan. Rhizoma atau umbinya bila sudah dewasa dapat dimakan dengan mengolahnya terlebih dahulu, atau untuk diambil patinya. Saat panen umbi, sangat tergantung dari daerah tempat menanamnya. Di dataran rendah sudah bisa dipanen pada umur 6 – 8 bulan, sedang di daerah yang hujannya sepanjang tahun, waktu panennya lebih lama, yaitu pada umur 15 – 18 bulan. Dewasanya umbi biasanya ditandai dengan menguningnya batang dan daun tanaman.
Ganyong adalah tanaman umbi-umbian yang termasuk dalam tanaman dwi
tahunan (2 musim) atau sampai beberapa tahun, hanya saja dari satu tahun
ke tahun berikutnya mengalami masa istirahat, daun-daunnya mengering
lalu tanamannya hilang sama sekali dari permukaan tanah. Pada musim
hujan tunas akan keluar dari mata-mata umbi atau rhizomanya. Ganyong
sering dimasukkan pada tanaman umbi-umbian, karena orang bertanam
ganyong biasanya untuk diambil umbinya yang kaya akan karbohidrat, yang
disebut umbi disini sebenarnya adalah rhizoma yang merupakan batang yang
tinggal didalam tanah. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan, tapi
sekarang tanaman ini telah tersebar dari Sabang sampai Merauke. Terutama
di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali, tanaman ini telah diusahakan
penduduk walaupun secara sampingan. Ganyong mereka tanam sebagai
tanaman sela bersama jagung sesudah panen padi gogo. Umbi yang
dipanennya dibuat tepung, ternyata hasil penjualan tepung ini dapat
menambah penghasilan penduduk yang sangat berarti.
Taksonomi
Tanaman ganyong yang banyak tumbuh di daerah tropis ini, termasuk dalam :
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingeberales
Famili : Cannaceae
Genus : Canna
Spesies : Canna edulis Ker.
Tanaman ini tetap hijau sepanjang hidupnya. Warna batang, daun dan
pelepahnya tergantung pada varietasnya, begitu pula warna sisik umbinya.
Tingginya 0,9- 1,8 meter. Sedang apabila diukur lurus, panjang
batangnya bisa mencapai 3 meter. Panjang batang dalam hal ini diukur
mulai dari ujung tanaman sampai ujung rhizoma atau sering disebut dengan
umbi.
Morfologi
Bentuk tanaman ganyong adalah berumpun dan merupakan tanaman herba, semua bagian vegetatif yaitu batang, daun serta kelopak bunganya sedikit berlilin. Tanaman ini tetap hijau disepanjang hidupnya, di akhir hidupnya, dimana umbi telah cukup dewasa, daun dan batang mulai mengering. Keadaan seperti ini seakan-akan menunjukkan bahwa tanaman mati, padahal tidak. Karena bila hujan tiba maka rimpang atau umbi akan bertunas dan membentuk tanaman lagi. Tinggi tanaman ganyong antara 0.9 – 1,8 meter. Bahkan di Queensland dapat mencapai 2,7 meter. Sedang untuk daerah Jawa, tinggi tanaman ganyong umumnya 1,35 – 1,8 meter.
Bentuk tanaman ganyong adalah berumpun dan merupakan tanaman herba, semua bagian vegetatif yaitu batang, daun serta kelopak bunganya sedikit berlilin. Tanaman ini tetap hijau disepanjang hidupnya, di akhir hidupnya, dimana umbi telah cukup dewasa, daun dan batang mulai mengering. Keadaan seperti ini seakan-akan menunjukkan bahwa tanaman mati, padahal tidak. Karena bila hujan tiba maka rimpang atau umbi akan bertunas dan membentuk tanaman lagi. Tinggi tanaman ganyong antara 0.9 – 1,8 meter. Bahkan di Queensland dapat mencapai 2,7 meter. Sedang untuk daerah Jawa, tinggi tanaman ganyong umumnya 1,35 – 1,8 meter.
Apabila diukur lurus, maka panjang batang bisa mencapai 3 meter.
Panjang batang dalam hal ini di ukur mulai dari ujung tanaman sampai
ujung rhizoma atau yang sering disebut dengan umbi. Apabila diperhatikan
ternyata warna batang, daun, pelepah daun dan sisik umbinya sangat
beragam. Adanya perbedaan warna ini menunjukkan varietasnya.
1) Daun
Tanaman ganyong daunnya lebar dengan bentuk elip memanjang dengan bagian
pangkal dan ujungnya agak runcing. Panjang daun 15 – 60 sentimeter,
sedangkan lebarnya 7 – 20 sentimeter. Di bagian tengahnya terdapat
tulang daun yang tebal. Warna daun beragam dari hijau muda sampai hijau
tua. Kadang-kadang bergaris ungu atau keseluruhannya ungu. Demikian
juga dengan pelepahnya ada yang berwarna ungu dan hijau.
2) Bunga
Ukuran bunga ganyong yang biasa diambil umbinya relatif lebih kecil bila
dibandingkan dengan ganyong hias atau yang sering disebut dengan bunga
kana yaitu Canna coccinae, Canna hybrida, Canna indica dan lain-lainnya.
Warna bunga ganyong ini adalah merah oranye dan pangkalnya kuning dengan
benangsari tidak sempurna. Jumlah kelopak bunga ada 3 buah dan
masing-masing panjangnya 5 sentimeter.
3) Buah
Tanaman ganyong juga berbuah, namun tidak sempurna dan berentuk. Buah ini terdiri dari 3 ruangan yang berisi biji berwarna hitam sebanyak 5 biji per ruang.
4) Umbi
Tanaman ganyong berumbi besar dengan diameter antara 5 – 8,75 cm dan
panjangnya 10 – 15 cm, bahkan bisa mencapai 60 cm, bagian tengahnya
tebal dan dikelilingi berkas-berkas sisik yang berwarna ungu atau coklat
dengan akar serabut tebal. Bentuk umbi beraneka ragam, begitu juga
komposisi kimia dan kandungan gizinya. Perbedaan komposisi ini
dipengaruhi oleh umur, varietas dan tempat tumbuh tanaman.
c. Varietas Ganyong
Di Indonesia dikenal dua kultivar atau varietas ganyong, yaitu ganyong
merah dan ganyong putih. Ganyong merah ditandai dengan warna batang,
daun dan pelepahnya yang berwarna merah atau ungu, sedang yang warna
batang, daun dan pelepahnya hijau dan sisik umbinya kecoklatan disebut
dengan ganyong putih. Dari kedua varietas tersebut mempunyai beberapa
berbedaan sifat, sebagai berikut :
Ganyong Merah
Batang lebih besar Agak tahan kena sinar dan tahan kekeringan Sulit
menghasilkan biji Hasil umbi basah lebih besar tapi kadar patinya rendah
Umbi lazim dimakan segar (direbus)Ganyong Putih
Lebih kecil dan pendek Kurang tahan kena sinar tetapi tahan kekeringan
Selalu menghasilkan biji dan bisa diperbanyak menjadi anakan tanaman
Hasil umbi basah lebih kecil, tapi kadar patinya tinggi Hanya lazim
diambil patinya. Daerah yang telah membudidayakan ganyong secara
insentif adalah daerah pegunungan Andes (Amerika Selatan). Didaerah ini
dikenal dua varietas ganyong yaitu verdes dan morados. Verdes mempunyai
umbi berwarna putih dengan daun hijau terang, sedangkan umbi morados
tertutup sisik yang berwarna ungu.
dimana saya bisa mendapatkan tanaman ganyong putih ? mohon info dan no hp nya ..trima kasie
BalasHapus